Gaet Investor, Ganjar-Sri Sultan Pamer Potensi Tempat Di Lembaga Bisnis Ri-Rusia

Moskow -Tiga pemerintah provinsi di Indonesia memamerkan potensi wilayahnya di Forum Bisnis Indonesia-Rusia di Moskow, Rusia. Hal itu dilakukan dalam rangka menggaet pengusaha Rusia untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga
"Urusan izin-izin yang lain tanggung jawab sekda di kabupaten maupun provinsi. Tinggal bapak menunggu di rumah. Sehingga keinginan kita investasi ini cepat sanggup diselesaikan," imbuh dia.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memamerkan potensi wilayahnya melalui sebuah video. Dalam video itu ditunjukkan banyak sekali potensi terutama pariwisata di Jateng.
"Kami berharap potensi wisata di Jateng sanggup dikerjasamakan dengan pemerintah Rusia," kata Ganjar.
Senada dengan Ganjar dan Sri Sultan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga mengungkapkan hal yang sama. Iwan menyampaikan Sumbar mempunyai tempat yang sangat berpotensi untuk berinvestasi.
"Kami mempunyai banyak potensi. Kami mempunyai potensial di hydropower, di industri kami mempunyai banyak perkebunan kelapa sawit. Makara saya ingin mengundang untuk mengunjungi Sumatera Barat," ujar Irwan.
Sementara, pengusaha furnitur asal Rusia yang juga Ketua Komisi Kerjasama Ekonomi dengan Indonesia Kadin Rusia, Alexander Popov menyambut baik potensi-potensi yang dimiliki Indonesia. Dia pun berharap akan semakin banyak kerjasama yang terjalin antara Rusia dan Indonesia.
"Kita banyak sekali peluang tidak hanya di ekonomi, tapi juga di bidang kebudayaan dan olahraga, alasannya kita punya banyak sekali kemiripan. Terutama olahraga. Kami sangat berharap Indonesia sanggup membantu perkembangan bulutangkis di Rusia," tutur Popov.
"Tapi saya berharap tidak hanya Rusia yang berinvestasi di Indonesia tapi Indonesia juga sanggup berinvestasi di Rusia. Di Moscow juga banyak potensi investasi dan bagi para investor akan diberikan fasilitas," imbuh dia.
Dalam program ini, sejumlah MoU perdagangan juga ditandatangani. Misalnya perjanjian di bidang pariwisata oleh pengusaha Rusia dan pengusaha DIY sampai MoU pembangunan pabrik perusahaan Rusia dengan investasi sebesar 1 miliar Euro di Jateng.
Sumber detik.com