Ini Pidato Kenegaraan Lengkap Joko Widodo Di Sidang Bersama Dpd-Dpr

Ini Pidato Kenegaraan Lengkap Jokowi di Sidang Bersama DPD-DPRJokowi di Sidang Bersama DPD-DPR (Antara Foto/Sigid Kurniawan)

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jokowi memberikan pesan mengenai pentingnya kualitas sumber daya insan (SDM) Indonesia hingga meminta izin memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan.

Jokowi mengenakan baju adat Sasak, Nusa Tenggara Barat, ketika memberikan pidato di gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). Berikut ini pidato lengkap Jokowi:


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat Pagi,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan

Yang saya hormati, Bapak Wapres Jusuf Kalla bersama ibu
Yang saya hormati, Ketua, para Wakil Ketua,dan para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia;
Yang saya hormati, Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;
Yang saya hormati, Ketua, para Wakil Ketua,
dan para Anggota Lembaga-Lembaga Negara;
Yang saya hormati Ibu Hajah Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia Kelima;
Yang saya hormati Bapak Try Sutrisno dan Bapak Hamzah Haz;
Yang saya hormati Abdurrahman Wahid; Ibu Shinta Nuriyah
Yang saya hormati Bapak Kyai Haji Ma'ruf Amin,
Wakil Presiden Terpilih masa bakti 2019-2024;
Yang saya hormati sahabat saya, Bapak Sandiaga Uno;
Yang saya hormati, Para Duta Besar Negara- Negara Sahabat dan para Pimpinan Perwakilan Badan dan Organisasi Internasional;

Tadi banyak yang menanyakan kepada saya, pakaian yang saya pakai ini dari kawasan mana. Ini pakaian dari Sasak, Nusa Tenggara Barat.

Yang saya hormati para hadirin serta Saudara- saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengajak kita semua untuk meneguhkan semangat para pendiri bangsa kita, bahwa Indonesia itu bukan hanya Jakarta, bukan hanya Pulau Jawa. Tetapi, Indonesia ialah seluruh pelosok tanah air, dari Sabang hingga Merauke dari Miangas hingga Pulau Rote. Karena itulah pembangunan yang kita lakukan harus terus Indonesia sentris yang sanggup dinikmati
oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok nusantara.

Indonesia Maju bukan hanya karya Presiden dan Wakil Presiden, bukan hanya karya forum eksekutif, forum legislatif ataupun yudikatif saja. Tetapi keberhasilan Indonesia juga karya pemimpin agama, budayawan dan para pendidik. Keberhasilan Indonesia ialah juga karya pelaku usaha, buruh, pedagang, inovator maupun petani, nelayan dan UMKM, serta karya seluruh anak bangsa Indonesia. Kecepatan kita dalam meraih impian ialah tugas besama. Peran PDIP, Golkar dan Nasdem, PKB dan PPP Perindo, PSI dan Hanura, PBB dan PKPI. Dan jangan lupa juga tugas Gerindra, PKS dan Demokrat serta PAN, Partai Berkarya dan Partai Garuda.

Saya yakin kalau kita setuju dengan satu visi Indonesia Maju kita bisa melaksanakan lompatan kemajuan, lompatan untuk mendahului kemajuan bangsa lain. Sebagai Kepala Negara yang merangkap Kepala Pemerintahan. Sebagai Presiden dalam sistem Presidensial yang dimandatkan konstitusi, saya mengajak kita semua untuk optimis dan kerja keras. Sayalah yang memimpin lompatan kemajuan kita bersama.

Saudara-saudara Sebangsa dan Setanah Air, ketika ini kita berada dalam dunia baru, dunia yang jauh berbeda dibanding masa sebelumnya. Globalisasi terus mengalami pendalaman yang semakin dipermudah oleh revolusi industri jilid ke-4. Persaingan semakin tajam dan perang dagang semakin memanas. Antarnegara berebut investasi, antarnegara berebut teknologi, berebut pasar, dan berebut orang-orang pintar.Antarnegara memperebutkan talenta-talenta andal yang bisa membawa kemajuan bagi negaranya. Dunia tidak semata sedang berubah, tetapi sedang terdisrupsi. Di masa disrupsi ini kemapanan bisa runtuh, ketidakmungkinan bisa terjadi. Jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang. Tetapi juga makin banyak jenis pekerjaan gres yang bermunculan. Ada profesi yang hilang, tetapi juga ada profesi gres yang bermunculan.

Ada contoh bisnis lama yang tiba-tiba lama dan muncul contoh bisnis gres yang gemilang dan mengagumkan. Ada keterampilan mapan yang tiba-tiba tidak relevan dan ada keterampilan gres yang meledak yang dibutuhkan. Arus komunikasi dan interaksi yang semakin gampang dan terbuka harus dimanfaatkan dan sekaligus diwaspadai. Pengetahuan dan pengalaman yang faktual jauh lebih gampang kini ini kita peroleh. Tetapi fasilitas arus komunikasi dan interaksi juga membawa ancaman: ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap adat sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa kita. Dalam bidang pertahanan-keamanan kita juga harus tanggap dan siap. Menghadapi perang siber. Menghadapi intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Serta menghadapi ancaman kejahatan-kejahatan lainnya baik dari dalam maupun luar negeri yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita. Indonesia tidak takut terhadap keterbukaan. Kita hadapi keterbukaan dengan kewaspadaan. Kewaspadaan terhadap ideologi lain yang mengancam ideologi bangsa. Kewaspadaan terhadap adat dan budaya lain yang tidak sesuai dengan kearifan bangsa kita. Kewaspadaan terhadap apapun yang mengancam kedaulatan kita.

Indonesia tidak takut terhadap persaingan. Kita hadapi persaingan dengan kreativitas, inovasi, dan kecepatan yang kita miliki. Karena itu tidak ada pilihan lain, kita harus berubah. Cara-cara lama yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan. Strategi gres harus diciptakan. Cara-cara gres harus dilakukan. Kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya. Sekali lagi, kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya. Tetapi kita harus lebih baik dari yang lainnya. Dalam kompetisi global yang ketat berebut imbas berebut pasar berebut investasi. Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Kita harus lebih cepat dan lebih baik dibanding negara-negara tetangga. Investasi harus membuka lapangan kerja gres harus menguntungkan bangsa kita. Langkah demi langkah tidak lagi cukup, lompatan demi lompatan yang kita butuhkan. Lambat asal selamat tidak lagi relevan, yang kita butuhkan ialah cepat dan selamat. Dalam situasi dunia yang penuh persaingan misi untuk ikut membangun tatanan dunia yang lebih baik dihentikan diabaikan. Kontribusi pada perdamaian dunia harus kita lanjutkan. Kontribusi pada kesejahteraan dunia harus kita tingkatkan.

Inisiatif kerja sama dan kerjasama pembangunan dunia harus kita kembangkan. Kemanusiaan harus tetap menjadi ruh politik luar negeri Indonesia. Dunia yang kita huni bersama tidak selamanya mulus dan stabil. Tidak semuanya selalu niscaya dan tidak selalu terduga sebelumnya. Kita sedang menghadapi dinamika ekonomi global yang terus bergejolak dan menghadapi perubahan geopolitik. Krisis ekonomi melanda beberapa kepingan dunia, krisis iklim mengancam dunia kerusakan lingkungan menjadi ancaman kita bersama. Ring of fire yang melingkari wilayah Indonesia bisa menghadirkan tragedi tanpa kita duga sebelumnya. Hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan wilayah rentan bencana. Gempa bumi tanah longsor gunung meletustsunami, kebakaran hutan, banjir. Oleh lantaran itu perilaku sigap dan waspada menghadapi ketidakpastian sangatlah penting! Kapasitas kita dalam mengelola risiko menghadapi gejolak ekonomi global mengelola tragedi yang tidak terduga harus kita perkuat. Pembangunan kita harus sensitif terhadap banyak sekali risiko. Infrastruktur harus disiapkan mendukung mitigasi risiko bencana. Masyarakat juga harus waspada dan sadar risiko.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya banggakan, Kita butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang menciptakan kita bisa melompat dan mendahului bangsa lain. Kita butuh terobosan-terobosan jalan pintas yang cerdik yang gampang yang cepat. Kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila. Kita butuh SDM unggul yang toleran yang berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus mencar ilmu bekerja keras, berdedikasi. Kita butuh inovasi-inovasi yang disruptif yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang. Yang menciptakan kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan. Yang menciptakan keterbatasan menjadi keberlimpahan. Yang mengubah kesulitan menjadi kemampuan. Yang mengubah tidak berharga menjadi bernilai untuk rakyat dan bangsa. Berbekal inovasi, kualitas SDM, dan penguasaan teknologi kita bisa keluar dari kutukan sumber daya alam. Memang negara kita ini kaya Bauksit, batubara, kelapa sawit, ikan, dan masih banyak lagi. Tapi tidak cukup di situ. Kalau kita melaksanakan hilirisasi industri kita niscaya bisa melompat lagi. Kita bangkit industri pengolahan bauksit sehingga impor alumina tidak perlu dilakukan.


Kita bangkit hilirisasi industri batubara menjadi (Dimethyl Ether) DME sehingga kita bisa mengurangi impor jutaan tonLPG setiap tahunnya. Kita bangkit hilirisasi industri nikel menjadi ferro nikel sehingga nilai tambah nikel kita akan meningkat 4 kali lipat. Kita harus berani memulai dari kini beberapa lompatan kemajuan sudah kita lakukan. Kita sudah mulai dengan aktivitas B20, akan masuk ke B30 adonan solar dengan 30 persen biodiesel. Tapi kita bisa lebih dari itu kita bisa menciptakan B100. Kita sudah memproduksi sendiri avtur hingga tidak impor avtur lagi. Tapi kita bisa lebih dari itu, kita bisa ekspor avtur, kita juga ingin produksi avtur berbahan sawit. Kita sudah mulai membuka ruang pengembangan kendaraan beroda empat listrik tapi kita ingin lebih dari itu, kita ingin membangun industri kendaraan beroda empat listrik sendiri. Kita harus berani melaksanakan perluasan tidak hanya bermain di pasar dalam negeri. Produk-produk kita harus bisa membanjiri pasar regional dan global, itu yang harus kita wujudkan. Pengusaha-pengusaha dan BUMN-BUMN kita harus berani menjadi pemain kelas dunia. Itu yang harus kita lakukan. Talenta- bakat kita harus mempunyai reputasi yang diperhitungkan di dunia internasional itu yang harus kita siapkan. Sekali lagi kita harus semakin ekspansif, from local to global.

Jika kita, kita semua, segera serius berbenah bersama, saya yakin kita akan bisa melaksanakan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan. Momentumnya ialah kini tatkala kita antara 2020 hingga 2024, berada di puncak periode bonus demografi. Jika kita lebih fokus membuatkan kualitas SDM dan memakai cara-cara gres maka saya yakin bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan. Lembaga pendidikan dan forum training harus kita dukung untuk melaksanakan pembenahan secara besar-besaran semoga bisa menghadapi perubahan. Persaingan dunia yang semakin ketat dan disrupsi di banyak sekali bidang, membutuhkan kualitas SDM yang tepat. Kita butuh SDM yang berbudi pekerti luhur dan berkarakter kuat. Kita butuh SDM yang menguasai ketrampilan dan menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan. Pendidikan harus berakar pada budaya bangsa memperjuangkan kepentingan nasional dan tanggap terhadap perubahan dunia. Keluarga dan forum pendidikan menempati tugas sentral dalam pendidikan belum dewasa kita. Budi pekerti sopan santun toleransi dan kedisiplinan termasuk kebiasaan mengantri dengan sabar dan teratur harus kita tanamkan semenjak dini. Biasa berdikari percaya diri bersama-sama dan saling peduli harus berpengaruh ditanamkan dalam pendidikan dasar kita. Mencari sumber mencar ilmu sendiri, berpikir kritis, dan tidak gampang terhasut duduk masalah solving harus sudah tertanam berpengaruh pada pendidikan menengah kita.

Ketrampilan vokasional yang akan diharapkan pasar the emerging skills harus sudah dilatihkan semenjak pendidikan menengah ini. Untuk tingkat pendidikan tinggi kita harus berani mencanangkan sasaran tinggi. bahwa SDM lulusan pendidikan tinggi kita harus kompetitif di tingkat regional dan global. Pertama, SDM kita harus kompetitif dalam abjad yaitu pekerja keras jujur kolaboratif solutif dan enterpreneurship. Kedua, SDM kita harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang menguasai the emerging skills yang bisa mengisi the emerging jobs dan inovatif dan membangun the emerging business. Namun, untuk mencetak SDM yang pandai dan berbudi pekerti luhur harus didahului oleh SDM sehat dan kuat. Kita turunkan angka stunting sehingga belum dewasa kita bisa tumbuh menjadi generasi yang premium. Kita perluas kanal kesehatan dengan pemanfaatan teknologi dan pembangunan infrastruktur dasar ke seluruh pelosok tanah air. Kita tingkatkan kualitas kesehatan dengan pengembangan penemuan dan budaya hidup sehat.

Hadirin yang Berbahagia,
Saya sangat menyadari bahwa seni manajemen tersebut membutuhkan ekosistem politik, ekosistem hukum, ekosistem sosial yang kondusif. Kita butuh untuk terus melaksanakan deregulasi penyederhanaan dan konsistensi regulasi. Kita harus terus melaksanakan debirokratisasi penyederhanaan kerja, penyederhanaan proses yang berorientasi pada pelayanan. Kita harus terus mencegah korupsi tanpa mengganggu keberanian berinovasi. Kita harus memanfaatkan teknologi yang menciptakan yang sulit menjadi gampang dan yang rumit menjadi sederhana. Reformasi perundang-undangan harus kita lakukan secara besar-besaran Saya mengajak kita semua pemerintah dewan perwakilan rakyat DPD dan MPR juga Pemerintah Daerah dan DPRD untuk melaksanakan langkah-langkah baru. Kita dihentikan terjebak pada regulasi yang kaku yang formalitas yang ruwet yang rumit yang basa- kedaluwarsa yang justru menyibukkan yang meruwetkan masyarakat dan pelaku usaha. Ini harus kita hentikan. Kita tidak bisa membiarkan regulasi yang
menjebak kita menakut-nakuti kita yang justru menghambat inovasi. Ini harus dibongkar hingga ke akar-akarnya. Regulasi yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman harus dihapus. Sekali lagi harus dihapus. Regulasi yang tidak konsisten dan tumpang tindih antara satu dan lainnya harus diselaraskan, disederhanakan, dan dipangkas.

Namun demikian, kita juga harus tanggap terhadap tantangan gres yang belum diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pemanfaatan teknologi yang merusak keadaban bangsa, yang membahayakan persatuan dan kesatuan, yang membahayakan demokrasi, harus kita atur secara terukur. Kita harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber termasuk kejahatan penyalahgunaan data. Data ialah jenis kekayaan gres bangsa kita, kini data lebih berharga dari minyak. Karena itu kedaulatan data harus diwujudkan hak warga negara atas data langsung harus dilindungi. Regulasinya harus segera disiapkan dihentikan ada kompromi!! Sekali lagi, inti dari regulasi ialah melindungi kepentingan rakyat, serta melindungi kepentingan bangsa dan negara. Regulasi harus mempermudah rakyat mencapai cita citanya. Regulasi harus memperlihatkan rasa aman. Dan regulasi harus memudahkan semua orang untuk berbuat baik, mendorong semua pihak untuk berinovasi menuju Indonesia Maju. Oleh lantaran itu ukuran kinerja para pembuat peraturan perundang-undangan harus diubah. Bukan diukur dari seberapa banyak UU, PP, Permen atau pun Perda yang dibuat.

Tetapi sejauh mana kepentingan rakyat, kepentingan negara dan bangsa bisa dilindungi. Saya ingatkan kepada jajaran direktur semoga lebih efisien. Untuk apa studi banding jauh-jauh hingga ke luar negeri.Padahal informasi yang kita butuhkan bisa diperoleh dari smart phone kita. Mau ke Amerika? di sini komplit ada semuanya. Mau ke Rusia? Di sini komplit ada semuanya. Mau ke Jerman? Di sini ada semuanya. Dan saya kira ini juga relevan untuk bapak ibu anggota dewan. Ukuran kinerja para penegak aturan dan HAM juga harus diubah termasuk kinerja pemberantasan korupsi. Penegakan aturan yang keras harus didukung. Penegakan HAM yang tegas harus diapresiasi. Tetapi keberhasilan para penegak aturan bukan hanya diukur dari berapa masalah yang diangkat dan bukan hanya berapa orang dipenjarakan. Harus juga diukur dari berapa potensi pelanggaran aturan dan pelanggaran HAM bisa dicegah, berapa potensi kerugian negara yang bisa diselamatkan. Ini perlu kita garis bawahi. Oleh lantaran itu manajemen tata kelola serta sistemlah yang harus dibangun. Sekali lagi manajemen tata kelola serta sistemlah yang harus dibangun. Demikian pula ukuran kinerja pegawapemerintah pengawasan dan birokrasi pelaksana. Tata kelola pemerintahan yang baik bukan diukur dari mekanisme yang panjang dan mekanisme ketat. Tetapi tata kelola pemerintahan yang baik tercermin dari mekanisme yang cepat dan sederhana, yang membuka ruang terobosan- terobosan, dan mendorong lompatan-lompatan.


Orientasi kerja pemerintahan, orientasi kerja birokrasi pelaksana, orientasi kerja birokrasi pengawas, haruslah orientasi pada hasil. Sekali lagi harus berorientasi pada hasil. Realisasi anggaran bukan diukur dari seberapa banyak anggaran yang telah dibelanjakan tetapi diukur dari seberapa baik pelayanan kepada masyarakat, seberapa banyak fasilitas diberikan kepada masyarakat. Kemudian ukuran akuntabilitas pemerintahan jangan dilihat dari seberapa banyak formulir yang diisi dan dilaporkan tetapi seberapa baik produk yang telah dihasilkan. Anggaran negara harus sepenuhnya didedikasikan untuk rakyat. Pemanfaatan teknologi terbaru telah membuka peluang untuk mempermudah hal-hal yang dulu sulit, untuk mempermurah hal-hal yang dulu mahal, dan
mempercepat hal-hal yang dulu lamban dan lama. Penyederhanaan mekanisme dan pemanfaatan teknologi gres dalam bekerja harus pula disertai dengan penyederhanaan organisasi. Organisasi yang tumpang tindih fungsinya harus digabung. Pekerjaan manajemen yang bisa dilakukan oleh komputer, dan oleh kecerdasan buatan Artificial Intelligence, harus mulai dilepas. Oleh lantaran itu jumlah organisasi dan jumlah pegawapemerintah yang tidak efisien dan tidak relevan harus mulai dipangkas.

Dan tentu saja peningkatan kualitas dan kultur pegawapemerintah mulai dari pegawapemerintah negara, birokrat, Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia dan pejabat BUMN, juga harus segera berubah Harus segera berubah! Kita tidak kompromi pegawapemerintah yang mengingkari Pancasila. Kita tidak kompromi pegawapemerintah yang tidak melayani yang tidak turun ke bawah. Sebaliknya kita cari kita apresiasi pegawapemerintah yang selalu menebarkan optimisme, yang melaksanakan smart shortcut dan yang sepenuh hati melayani rakyat. Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya banggakan, Pada kesempatan yang bersejarah ini. Dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan santunan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan. Ibukota yang bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi. Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya.

Dirgahayu Republik Indonesia!
Dirgahayu Negeri Pancasila!
SDM Unggul, Indonesia Maju!
Merdeka!
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya.



Tunjukan HP, Jokowi Sentil Eksekutif yang Studi Banding ke LN:

[Gambas:Video 20detik]



Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel