Biaya Lahir Sampai Meninggal Warga Miskin Di Semarang Diupayakan Gratis
Semarang -Sebanyak 137 hebat waris mendapatkan eksklusif Bantuan Sosial Berupa Pemberian Santunan Kematian (BT2SK) yang diserahkan oleh Wali kota Semarang Hendrar Prihadi, Kamis (22/8/2019), di aula Kelurahan Gayamsari. Penerima yakni hebat waris wilayah Kecamatan Pedurungan, Genuk, Gayamsari, dan Semarang Timur. Tiap hebat waris mendapatkan santunan sebesar Rp 1,2 juta.
Bantuan sedih ini merupakan wujud kepedulian pemkot Semarang terhadap warga miskin atau tidak bisa ketika berduka, sebagaimana amanat Peraturan Wali kota Semarang Nomor 16 Tahun 2019 perihal Pemberian Bantuan Sosial Tidak Terduga berupa santunan maut bagi warga miskin atau tidak mampu.
"Kami masih terus mengupayakan bagaimana semoga bisa menggratiskan biaya pemakaman, sehingga akan meringankan beban keluarga yang sedang berduka," ungkap Hendi sapaan akrabnya.
Namun Hendi meyakinkan bahwa akad penggratisan biaya pemakaman tersebut tetap berpengaruh dan akan terus diperjuangkan. Ke depan, Hendi yakin dan optimis biaya hidup di Kota Semarang dari kelahiran, pendidikan, kesehatan, hingga maut sanggup benar-benar digratiskan.
Pasalnya, ketika ini Wali Kota Semarang tersebut telah berhasil menginisiasi sejumlah kegiatan gratis, dari melahirkan dengan UHC, sekolah negeri gratis, hingga bersiap untuk menggratiskan sekolah swasta pada 2020.
Untuk itu, Hendi sangat berharap penggratisan biaya pemakaman sanggup dirasakan seluruh warga Kota Semarang yang berduka. "Jangan hingga sudah berduka, masih menanggung dan dibebani biaya pemakaman," ungkap Hendi.
Penyerahan BT2SK ini merupakan tahapan keempat sehabis tiga hari sebelumnya berturut-turut diserahkan total 377 hebat waris dari banyak sekali kecamatan se-Kota Semarang dengan total 512 penerima. Penerima santunan yakni warga miskin atau tidak bisa yang terdata pada BDT (basis data terpadu) 2018.
Hendi pun berharap apa yang diterima oleh warga Kota Semarang ini sanggup meningkatkan rasa cinta warga kepada kotanya. Diakuinya, memang belum tepat pelayanan kepada warga, tetapi ia yakin dan optimistis semua bisa diperbaiki bersama-sama. Yang terpenting, lanjutnya, ada semangat untuk lebih peka dan mencari solusi bersama.
"Yang penting mau kisah apa hambatan dan persoalan yang dihadapi untuk kita cari solusi bersama," tutur Hendi yang bercanda tak mempunyai ilmu khusus kebatinan.
Sumber detik.com