Selain Dibuang, Bonggol Jagung Juga Dapat Disulap Jadi Mi
Lamongan -Saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Unisla mengambarkan bonggol jagung sanggup disulap menjadi olahan makanan. Salah satunya mi.
Karena potensi desa yang menjadi daerah KKN merupakan Jagung, para mahasiswa Universitas Islam Lamongan (Unisla) berpikir untuk memaksimalkan potensi tersebut. Mereka mencoba mengolah bonggol jagung yang selama ini terbuang menjadi sesuatu yang bermanfaat dan mempunyai nilai.
"Karena kita melihat potensi desa ini salah satunya yakni jagung. Dari jagung ini kemudian bonggolnya itu dibuang begitu saja, jikalau tidak dibentuk pakan ternak," kata salah satu mahasiswi Unisla, Sofi Nur Hidayatussolihah di Balai Desa Pelang, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan kepada wartawan, Jumat (23/8/2019).
Sofi menuturkan, berangkat dari ingin memberi nilai lebih pada bonggol jagung, mereka kemudian melaksanakan sejumlah eksperimen. Mereka karenanya menerima hasil yang memuaskan dengan membuatkan bonggol jagung menjadi olahan kuliner yang nikmat.
"Melalui eksperimen panjang, bonggol jagung kami olah menjadi materi mi, sementara jagungnya juga sanggup diolah menjadi nugget," terangnya.
Menurut Sofi, proses pembuatan mie berbahan bonggol jagung terbilang mudah. Pertama, bonggol jagung dikeringkan dengan memanfaatkan sinar matahari atau sanggup pakai panggangan untuk kemudian digiling menjadi tepung dan disaring.
"Untuk satu kilo bonggol jagung sanggup menghasilkan 250 gram pati yang nantinya akan kita campur dengan komposisi tepung bonggol 250 gram, tepung terigu 750 atau dengan perbandingan 1 banding 3. Adonan ini kemudian ditambah telor 2 butir, garam 1 sendok teh, air secukupnya, baking powder sedikit," papar Sofi.
Ia menambahkan, kandungan bonggolnya hampir seolah-olah jagung, yaitu sebagai pengganti karbohidrat. Menurutnya, belum dewasa yang gemar mengkonsumsi mie sanggup menggantinya dengan mie dari jagung alasannya yakni lebih sehat.
"Sangat anggun bagi orang yang diet karbohidrat atau untuk penderita diabetes. Karena kandungan seratnya banyak," terangnya.
Mahasiswa Unisla lainnya, Anatasya Elvi Ramadhani menambahkan, untuk menciptakan nugget jagung pun sangat mudah. Biji jagung yang masih muda, dihaluskan kemudian dicampur dengan daging ayam yang sudah dihaluskan. Kemudian ditambahkan tepung terigu dan bumbu-bumbu lainnya. Lalu diaduk hingga rata dan dimasukkan ke dalam plastik untuk didinginkan di lemari es.
"Secara ekonomi sangat menguntungkan bila olahan itu dijadikan bisnis atau dijual. Ini peluang besar menambah pundi-pundi uang bagi warga," kata Anatasya.
Dari bermacam-macam olahan ini, lanjut para mahasiswa, tidak ada yang terbuang dari jagung alasannya yakni bonggolnya dipakai untuk mie dan jagungnya dibentuk untuk nugget. Para mahasiswa Unisla ini berharap apa yang ditinggalkan para mahasiswa selama KKN ini mempunyai nilai tambah bagi warga masyarakat.
"Ada banyak hal yang sanggup dirasakan masyarakat selama kami mahasiswa Unisla KKN. Termasuk membuatkan potensi lokal," lanjutnya.
Sementara Ketua Litbangpemas Unisla, Husen mengatakan, apa yang sudah ditemukan para mahasiswa harus dikembangkan dan menjadi lahan bisnis masyarakat. "Kami akan mencoba menjembatani ini dengan training lebih lanjut biar sanggup lebih dirasakan keuntungannya oleh masyarakat," ujar Husen.
Tonton juga video Demplo, ''Getuk'' yang Dibuat dari Tepung Jagung:
Sumber detik.com