Penjelasan Bmkg Soal Gempa M 5,9 Di Bengkulu

Penjelasan BMKG soal Gempa M 5,9 di BengkuluIlustrasi gempa bumi (Foto: iStock)

Jakarta -Gempa bumi tektonik bermagnitudo (M) 5,9 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera. Pusat gempa tersebut berjarak 154 Km dari Kota Bengkulu.

"Hasil analisis BMKG mengatakan gempa bumi ini mempunyai parameter update dengan magnitudo M 5,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,57 LS dan 101,11 BT, atau tepatnya berlokasi di maritim pada jarak 154 Km arah barat daya Kota Bengkulu, Bengkulu pada kedalaman 36 km," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya, Selasa (15/10/2019).

Gempa tersebut terjadi pagi ini sekitar pukul 05.23 WIB. BMKG menyebut gempa itu berjenis gempa bumi dangkal akhir acara subduksi lempang Indo-Australia di zona Megathrust.


"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akhir acara subduksi Lempeng Indo-Australia menghunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera. Hasil analisis prosedur sumber mengatakan bahwa gempa bumi mempunyai prosedur pergerakan naik (thrust fault)," terang Rahmat.

BMKG menyatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami. Belum ada laporan dampak kerusakan akhir gempa tersebut sampai ketika ini.

"Guncangan gempa bumi ini dirasakan di kawasan Bengkulu dan Seluma III-IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Kepahiang III MMI (getaran dirasakan positif dalam rumah, terasa getaran seperti truk berlalu)," ujar Rahmat.


"Hingga ketika ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akhir gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan mengatakan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuhnya.

Hingga pukul 06.15 WIB, hasil monitoring BMKG mengatakan adanya dua acara gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 4,8. BMKG mengimbau masyarakat tetap damai dan menghidari bangunan yang rusak akhir gempa.

"Kepada masyarakat diimbau biar tetap damai dan tidak terpengaruh oleh warta yang tidak sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akhir getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.




Tonton video Vlog Lucu Bocah Sekolah Menengah Pertama 'Gempa Berpotensi Libur':

[Gambas:Video 20detik]






Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel