Sudah Setahun Berstatus Waspada, Bagaimana Kondisi Merapi Terkini?

Sudah Setahun Berstatus Waspada, Bagaimana Kondisi Merapi Terkini?Kawah Merapi (Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Yogyakarta -Aktivitas Gunung Merapi masih berstatus waspada. Status ini telah bertahan setahun semenjak ditetapkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) semenjak 21 Mei 2018 silam.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, membenarkan status waspada Merapi sudah bertahan setahun. Meski berstatus waspada, namun Hanik memastikan kondisi Merapi belum membahayakan alasannya ialah laju magmanya juga pelan.

"Kenapa (status waspada Merapi) lama? Karena lajunya magma menuju permukaan sangat pelan. Kaprikornus ekstrusinya juga lambat, kecepatannya sangat pelan," terang Hanik kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (21/5/2019).

Hanik menuturkan, pertumbuhan kubah lava Merapi pada periode 11 Agustus 2018 - 28 Januari 2019 rata-rata hanya 3 ribu meter kubik. Sementara dari tanggal 29 Januari 2019 hingga ketika ini pertumbuhan kubah lavanya tak teramati.


Menurutnya, pertumbuhan kubah lava ini masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hanik mencontohkan erupsi Merapi tahun 2006 dan 2010 silam dengan pertumbuhan kubah lava mencapai jutaan kubik.

"Umumnya rata-rata (pertumbuhan kubah lava) di Merapi itu ialah 20 ribu meter kubik. Bahkan tahun 2006, 2010 dulu pertumbuhan kubah lavanya jauh lebih besar hingga jutaan (meter kubik)," papar Hanik.

Adapun erupsi Merapi yang terjadi ketika ini, lanjut Hanik, bekerjsama fasenya sama ibarat erupsi tahun 2006 lalu. Hanya saja erupsi yang terjadi belakangan ini suplai magma dan pertumbuhan kubah lavanya tergolong kecil.

"Kecepatan suplai magmanya ini yang menciptakan berbeda, sehingga jikalau 2006 itu lebih besar suplainya, jadi kecepatan pertumbuhan kubah lavanya juga besar. Sekarang, yang ini benar-benar kalem (pelan)," tuturnya.


Hanik memprediksi acara Merapi dengan skala kecil masih akan terus terjadi. Belum ada perubahan yang signifikan atas acara Gunung yang berada di wilayah Daerah spesial Yogyakarta dan Jateng ini.

"Jadi belum ada perubahan yang signifikan, sehingga ke depannya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Begini saja, artinya bahwa Merapi masih akan terjadi erupsi (berskala kecil) dengan sifat lelehan lava pijarnya," sebutnya.

Hingga sekarang BPPTKG juga belum mengubah rekomendasinya, ibarat meminta radius 3 kilometer dari puncak disterilkan. Hanik pun meminta masyarakat yang ingin pulang kampung ke wilayah yang berdekatan dengan Merapi tak risau.

"Kalau pulang kampung monggo saja, lakukan acara ibarat biasa. Kaprikornus status waspada ini status di atas normal, tapi masyarakat masih dapat melaksanakan acara ibarat biasa pada jarak rekomendasi yang kita tentukan," tutupnya.

Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel