Lipi Bukukan Keanekaragaman Hayati Di Relief Candi Borobudur

Kabupaten Magelang -Relief yang terpahat pada bangunan Candi Borobudur tidak hanya menggambarkan sejarah wangsa Syailendra, namun juga kekayaan alam ketika itu. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah membukukan beberapa penggalan di antaranya.
Baca Juga
Baca juga: Pesona Borobudur yang Tak Pernah Pudar |
Menurutnya, keanekaragaman hayati Borobudur harusnya dikelola terintegrasi dengan sistem cagar biosfer. Dampaknya nanti, daerah tersebut akan dinominasi oleh UNESCO dan dikenal seluruh dunia sebagai Cagar Biosfer Dunia.
Direktur Eksekutif Komite Nasional Man and Biosphere Program (MAB) Unesco Indonesia LIPI, Y Purwanto, menambahkan sejauh ini sudah ada 14 cagar biosfer di Indonesia. Jawa Tengah tidak termasuk dalam daftar cagar biosfer itu, padahal mempunyai potensi besar.
"Ada dua yang kita usulkan, yaitu daerah Borobudur dan daerah Karimunjawa. Dua ini terus kita kaji dan akan diajukan ke UNESCO untuk disahkan sebagai daerah cagar biosfer dunia," kata Purwanto.
Dia menuturkan, dipilihnya Kawasan Borobudur dan Karimunjawa alasannya merupakan destinasi unggulan di Indonesia. Terlebih, keduanya sudah masuk dalam daftar Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN), sehingga menjadi prioritas untuk dikembangkan.
"Tentu juga alasannya mempunyai keanekaragaman hayati yang kaya. Kalau nanti sudah disahkan sebagai cagar biosfer, tentu kita sanggup membrandingnya di tingkat dunia. Dampaknya sanggup dilihat dari pelestarian keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi, budaya dan pariwisata," katanya.
Sumber detik.com