Petakan Seni Administrasi Ekspor, Dubes Ri Blusukan Di Pakistan
Islamabad -Diplomat Kedutaan Besar Republik Indonesai (KBRI) Islamabad blusukan dalam rangka memetakan taktik ekspor Indonesia ke Pakistan. Dua tempat yang menjadi tempat blusukan ini dikenal sebagai tempat yang belum tergarap oleh diplomasi ekonomi KBRI.
Sebagaimana keterangan pers KBRI Islamabad, Senin (15/7/2019), dua tempat yang menjadi tempat blusukan yaitu Gujranwala dan Sialkot di Provinsi Punjab. Jarak tempuh dua kota itu minimal tiga jam perjalanan darat.
"Bertemu dengan pelaku perjuangan di tempat yang kurang tergarap sebelumnya penting dilakukan guna menambah wawasan bagi taktik peningkatan diversifikasi ekspor produk Indonesia di Pakistan," ujar Dubes RI untuk Pakistan, Iwan Suyudhie Amri.
Baca juga: RI Ajak Pengusaha Pakistan Main ke BSD |
Roadshow ini digelar pada 11 sampai 13 Juli kemarin. Pihak KBRI Islamabad juga menyebarluaskan informasi dan permintaan pihak Pakistan setempat untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 Tahun 2019.
Foto: Roadsho diplomasi ekonomi KBRI Islamabad di Pakistan. (Dok KBRI Islamabad) |
"Kami mengundang para pengusaha untuk menggali potensi ekonomi Indonesia dengan menghadiri TEI pada 16-20 Oktober 2019," kata Iwan.
Para pebisnis Gujranwala dan Sialkot yang tergabung dalam Kadin Gujranwala, Surgical Instruments Manufacturers Association of Pakistan (SIMAP) dan Kadin Sialkot, antusias dan berminat mengikuti pameran tersebut. TEI 2019 akan dijadikan sebagai ajang interaksi dengan kalangan bisnis Indonesia, sekaligus untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman mereka ihwal kapasitas ekonomi Indonesia.
Pada ketika yang sama mereka juga akan menjajaki potensi bisnis yang belum tergarap maksimal termasuk mengenalkan produk unggulan asal
Gujrawala dan Sialkot menyerupai alat bedah, alat masak, alat olah raga, kipas angin, jaket kulit, dan sarung tangan. Untuk mengamati secara eksklusif kapasitas produksi yang dihasilkan kedua kota tersebut, Dubes RI mengunjungi pabrik pembuatan alat bedah Surgicon Pvt Ltd, dan alat memasak Casio Metal Pvt Ltd.
Para pelaku perjuangan kedua kota tersebut setuju dengan Dubes RI untuk terus meningkatkan kekerabatan perdagangan kedua negara yang berkesinambungan.
Foto: Roadsho diplomasi ekonomi KBRI Islamabad di Pakistan. (Dok KBRI Islamabad) |
"Hal yang menyangkut perdagangan bilateral tidak sanggup dilihat dari sekedar siapa yang meraih surplus atau defisit. Di atas itu, kesinambungan perdagangan dan kontribusinya bagi kegiatan ekonomi suatu negara menjadi lebih penting," ujar Iwan menanggapi pengurus Kadin Sialkot.
Dalam kunjungan ke dua kota tersebut, para pelaku perjuangan setempat juga sama-sama ingin membuka pasar bagi produk industri berskala besar Pakistan menyerupai alat bedah dan alat olah raga, selain komoditas pertanian yang telah usang masuk.
"Kami juga mendukung terjalinnya joint venture pada produksi alat berat baik di Indonesia maupun Pakistan," terperinci Vice Presiden Kadin Gujranwala, Mustifa Shakil.
Kondisi keamanan di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir semakin membaik. Geliat acara ekonomi juga lebih tampak dinamis, terlebih dengan realisasi mega proyek China Pakistan Economic Corridor (CPEC), dan seiring rencana menimbulkan Pakistan sebagai hub bisnis kelapa sawit Indonesia ke Asia Tengah dan Timur Tengah.
"Peluang ini harus ditangkap oleh stakeholder Indonesia dengan melihat Pakistan sebagai pasar non tradisional produk Indonesia yang menjanjikan," tutup Dubes Iwan Amri.
Simak Video "Bus di Pakistan Tabrak Bukit, 22 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com