Indonesia Dan Tatarstan Kembangkan Kolaborasi Halal Lifestyle
Moskow -Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) menandatangani perjanjian kolaborasi dengan Tatarstan Investment Development Agency (TIDA) di Rusia. Kerja sama ini fokus pada gaya hidup halal atau halal lifestyle.
Penandatanganan dilakukan di sela-sela "Russia Halal Expo 2019" yang merupakan rangkaian dari The XI International Economic Summit "Russia-Islamic World: KazanSummit 2019" di Kazan, Kamis (25/4). Demikian menyerupai disampaikan dalam keterangan pers KBRI Moskow yang diterima detikcom, Sabtu (27/4/2019).
Memorandum ditandatangani oleh Kepala IHLC, Sapta Nirwandar dan Kepala TIDA, Taliya Minullina dan disaksikan oleh Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov serta Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi.
Kedua pihak setuju untuk mempromosikan dan menyebarkan gaya hidup halal, serta kolaborasi lainnya yang menjadi perhatian bersama. Kerja sama antara lain meliputi pertukaran publikasi, riset bersama, seminar, konferensi dan workshop bersama, pengembangan platform IT di bidang jasa dan produk halal.
Kehadiran Sapta Nirwandar di Kazan, Tatarstan dalam rangka menghadiri Russia Halal Expo 2019 dan Forum Bisnis Indonesia-Rusia dalam rangka Kazan Summit. Sapta Nirwandar menjadi salah seorang keynote speaker dan turut membuka Russia Halal Expo 2019 pada 24 April 2019 lalu.
Disebutkan Sapta Nirwandar bahwa pasar halal industri sedang berkembang. Oleh alasannya yakni itu, terdapat prospek perdagangan yang menjanjikan untuk perusahaan-perusahaan halal lifestyle di dunia, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara OKI dan Rusia.
Penandatanganan MoU kolaborasi halal lifestyle antara Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) dengan Tatarstan Investment Development Agency (TIDA). Foto: Dok. KBRI Moskow |
Sapta Nirwandar mengundang akseptor dari Rusia untuk ikut serta pada konferensi internasional halal, bisnis lembaga dan expo yang digelar di Jakarta pada 12-17 November 2019.
Sementara itu, Dubes Wahid menyebut bahwa Rusia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di Eropa, namun produk halal sanggup dipakai juga oleh non-muslim, yang pangsa pasarnya besar juga. Oleh alasannya yakni itu, peluang kolaborasi halal industri antara Indonesia dengan Rusia, termasuk Tatarstan sangat potensial. Peluang kolaborasi sanggup dilakukan di aneka macam sektor menyerupai makanan, fashion, kosmetik, obat-obatan, pariwisata dan jasa.
"Penandatanganan kolaborasi antara IHLC dengan TIDA dibutuhkan menjadi langkah awal pengembangan kolaborasi di bidang tersebut," harap Dubes Wahid.
Baca juga: Sukarno dan Jejak Islam di Dagestan |
Indonesia untuk pertama kalinya ikut serta pada "Russia Halal Expo 2019" dalam rangka The XI International Economic Summit "Russia-Islamic World: KazanSummit 2019" yang berlangsung 24-26 April 2019.
Sumber detik.com