Gunung Merapi 8 Kali Luncurkan Awan Panas Dalam Sepekan Terakhir

Gunung Merapi 8 Kali Luncurkan Awan Panas dalam Sepekan TerakhirGunung Merapi (Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Yogyakarta -Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi delapan kali awan panas guguran di Gunung Merapi pada 29 Maret-4 April 2019. Jarak luncurnya maksimum 1.300 meter mengarah ke hulu Kali Gendol.

"Dalam satu ahad ini terjadi 8 kali peristiwa awanpanas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.300 m mengarah ke hulu Kali Gendol," terang Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2019).

Selain itu BPPTKG juga mencatat telah terjadi 18 kali gempa hembusan, enam kali gempa vulkanik dangkal, 33 kali gempa fase banyak, 247 kali gempa guguran, delapan kali gempa low frekuensi dan lima kali gempa tektonik.

"Intensitas kegempaan pada ahad ini meningkat dibandingkan ahad kemudian (22-28 Maret 2019)," ungkap Hanik.


BPPTKG, lanjut Hanik, juga melaksanakan pengamatan visual untuk mengetahui volume kubah lava Merapi dengan menganalisis foto yang diambil dari drone pada 21 Maret 2019. Hasilnya diketahui volume kubah lava mencapai 470.000 meter kubik.

"Sejak Bulan Januari 2019 volume kubah lava terhitung relatif tetap, disebabkan sebagian besar ekstrusi magma pribadi meluncur ke hulu Kali Gendol sebagai guguran lava atau awanpanas," tuturnya.

Hanik menjelaskan, menurut pengamatan yang dilakukannya diketahui bahwa kubah lava Merapi dalam kondisi stabil. Sementara laju pertumbuhan kubah lava juga relatif rendah.

"(Namun) acara Gunung Merapi masih cukup tinggi dan ditetapkan dalam tingkah acara waspada," sebutnya.


Karena masih berstatus waspada, rekomendasi yang dikeluarkan BPPTKG juga masih sama menyerupai sebelumnya. Seperti meminta warga termasuk pendaki untuk mengosongkan area di radius tiga kilometer dari puncak Merapi.

"Sehubungan dengan sudah terjadinya beberapa kali awanpanas dengan jarak luncur yang semakin membesar, maka masyarakat di alur Kali Gendol biar meningkatkan kewaspadaan," ujar Hanik.

"Guguran lava dan awanpanas berpotensi menjadikan hujan abu. Masyarakat di sekitar diimbau untuk mengantisipasi gangguan debu vulkanik. Masyarakat juga diminta mencurigai ancaman lahar terutama ketika terjadi hujan di seputar Merapi," tutupnya.



Tonton juga video Ronda Malam Bareng Warga DIY Memantau Aktivitas Gunung Merapi:

[Gambas:Video 20detik]



Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel