Labuhan Merapi Keraton Yogyakarta 2019 (Foto: Ristu Hanafi/detikcom) sleman -Serah terima
ubarampe (perabot kelengkapan) tradisi Labuhan Keraton Yogyakarta mengawali Hajaddalem Labuhan Merapi. Labuhan digelar untuk memperingati
tingalan jumenengandalem atau ulang tahun kenaikan tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Prosesi serah terima
ubarampe dilaksanakan di kantor Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
Ubarampe diserahkan oleh
abdidalem Keraton kepada Camat Cangkringan yang kemudian diserahkan kepada juru kunci Hargo Merapi, Mas Kliwon Surakso Hargo atau Mbah Asih.
Selanjutnya
ubarampe yang di antaranya berisi
sinjang limaran,
sinjang cangkring,
semekan gadhung dan
semekan gadhung mlathi dibawa ke Petilasan Hargodalem di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo.
"Setelah mendapatkan labuhan dari Keraton Yogyakarta, diinapkan semalam di Petilasan Mbah Maridjan (Petilasan Hargodalem). Besok pagi gres dibawa ke atas, ke Sri Manganti di lereng Merapi," kata Mbah Asih, di kantor Kecamatan Cangkringan, Sabtu (6/4/2019).
 Labuhan Merapi Keraton Yogyakarta 2019 (Foto: Ristu Hanafi/detikcom) |
Labuhan Merapi dilaksanakan untuk memperingati
tingalan jumenengandalem atau ulang tahun kenaikan tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang ke-31 menurut kalender Jawa pada 29 Rejeb 1952 Be yang bertepatan dengan 5 April 2019.
Rangkaian program hari ini sesudah serah terima ubarampe, dilanjutkan gelar budaya
labuhandalem di halaman pendopo Petilasan Mbah Maridjan,
wilujengan, pagelaran wayang kulit dan doa. Pada Minggu (7/4) memasuki prosesi labuhan Merapi dan pembagian sedekah
labuhan di Sri Manganti.
"Labuhan digelar sebagai wujud syukur dan memohon kepada Allah agar selalu diberi kesehatan, keselamatan, dijauhi dari
bala'," terang Mbah Asih.
Sumber detik.com