Tiap Rt Warga Lereng Merapi Di Magelang Miliki Tabungan Bencana

Tiap RT Warga Lereng Merapi di Magelang Miliki Tabungan BencanaFoto: Eko Susanto/detikcom

Magelang -Warga tiap RT di Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mempunyai tabungan bencana. Uang tabungan peristiwa tersebut dapat dipakai sebagai bekal dikala berada di pengungsian kalau sewaktu-waktu Merapi erupsi.

Salah satu pengelola tabungan bencana, Sri Makmur (30), warga Dusun Sabrang mengatakan, tabungan peristiwa mulai dirintis sehabis peristiwa erupsi tahun 2010.

"Dulunya tabungan ini dirintis sehabis peristiwa erupsi tahun 2010. Saat ini, dana cash yang dimiliki di kelompok kami ada Rp 7,9 juta," ujar Sri dikala ditemui di rumahnya, Selasa (26/2/2019).

Selain berwujud uang tunai, tabungan peristiwa tersebut juga binatang peliharaan berupa sapi. Sapi tersebut dipelihara warga dengan sistem gaduh dan bagi hasil.

"Imbauan dari Pak Kades, kalau nanti ada perubahan status Merapi dari waspada menjadi siaga, binatang sapi tabungan itu dapat dijual. Semoga saja tidak terjadi apa-apa," pintanya.

Untuk Desa Ngargomulyo ini jarak dari puncak Merapi sekitar 8 km. Desa ini merupakan salah satu yang masuk KRB III. Adapun warga yang tinggal di Desa Ngargomulyo tersebar di 10 dusun.

Kepala Desa Ngargomulyo, Yatin mengatakan, pasca erupsi Merapi 2010 selama 6 bulan warga mendapat jatah hidup (jadup) berupa tunjangan sebesar Rp 900.000-an. Kemudian yang Rp500.000 diberikan chas, sedangkan yang Rp 400.000-an dikumpulkan dalam kelompok. Tabungan peristiwa ini basisnya di masing-masing RT.

"Kami imbau semoga tidak hilang, uang yang dikumpulkan kelompok dibelikan sapi. Tabungan ini dapat dipakai sewaktu-waktu kalau ada peningkatan Merapi, terus warga harus mengungsi," kata dia.

Tabungan peristiwa tersebut, kata Yatin, nantinya dapat dipakai untuk keperluan dikala berada di pengungsian. Jika hingga mengungsi sebelum ada bantuan, warga telah mempunyai bekal.

"Termasuk kami imbau selain tas cerdas atau pintar, warga juga menyiapkan masakan instan," tuturnya.

Untuk memantau perkembangan Merapi, katanya, selalu mengikuti informasi yang berasal dari BPPTKG dan BPBD Kabupaten Magelang. Perkembangan informasi mengenai acara Merapi selalu disampaikan kepada warganya.

"Sosialisasi itu baik melalui pertemuan-pertemuan, arisan, PKK, pengajian-pengajian maupun lainnya," katanya.

Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel