Menanti Pentas Nirwana Dan Neraka
Jakarta, Swamedium.com — GUSTI Allah mboten sare (Allah tidak tidur). Ini bukan sekedar ucapan, tapi fakta. Apa pun agama kita, kecuali bagi mereka yang jelas-jelas tidak mengakuinya ibarat kelompok yang menyebut bahwa darul abadi itu hanya dongeng, hanya alasannya ialah kita dianggap belum pernah ke sana.
Dua kalimat pembuka ini sengaja saya tuliskan untuk mengingatkan bahwa apa pun yang kita lakukan, Allah niscaya menyaksikan. Jika kesalahan yang berdampak pada eksekusi Allah hanya berdampak untuk kita pribadi, itu bukan soal besar. Artinya, Allah Maha Pengampun.
Tapi, jikalau alasannya ialah perbuatan kita, kemudian puluhan, ratusan, bahkan ratusan juta orang menderita, maka neraka jahanamlah kawasan serendah-rendahnya yang disediakan Allah untuk kita. Sekali lagi, ini jikalau kita memang mempunyai agama, apa pun itu, utamanya Islam. Nauzubillahiminzalik.
Sebaliknya, jangankan membahagiakan ratusan juta manusia, membahagiakan seseorang, termasuk memberi keadilan sesuai aturan Allah, untuk satu insan saja, maka nirwana ialah ganjarannya.
Hari-hari ini, pentas surga-neraka sedang digelar. Ratusan juta umat sedang menanti keadilan. Dan, sembilan
Hakim Mahkamah Konstitusi, sedang berada di jalur itu. Mereka akan menjadi orang-orang yang paling beruntung di dunia atau sebaliknya. Kesalahan mengambil keputusan, atas nama apa pun juga, maka azab Allah niscaya akan datang, demikian pula sebaliknya.
Contoh terindah
Di bawah ini saya sengaja mengutip goresan pena yang dimuat di Republika.co.id, 16 September 2017.
Banyak masalah yang ditangani Ali bin Abi Thalib berakhir dengan sangat menakjubkan, tanpa ada perpecahan di antara banyak pihak. Satu di antaranya yang eksklusif terkait dengan dirinya. Simaklah bagaimana cara Amirul Mukminin ini menyelesaikannya kasusnya.
Begini kisahnya:
Alkisah, Ali kehilangan baju besi miliknya. Baju besi mahal dan berharga itu ditemukan oleh seorang non-Muslim (dzimmi) dan hendak dijual di pasar. “Ini baju besiku yang jatuh dari untaku pada malam ‘ini’, di kawasan ‘begini’,” kata Ali.
sumber SwaMedium https://www.swamedium.com/2019/06/21/menanti-pentas-surga-dan-neraka/