Barokallahu Fik Deddy Corbuzier
BAROKALLAHU FIK DEDDY CORBUZIER
Saya tidak membaca bagaimana Deddy Corbuzier tetapkan menjadi seorang muslim. Tapi, saya bertemu beberapa kali. Umumnya di program talkshow TV swasta untuk tema politik dan isu-isu aktual. Kesan saya, ia ialah host yang berbakat dan serius berguru wacana tema percakapan.
Perasaan saya berbeda melihat dia akan menjadi Muslim. Kita doakan saja Deddy Corbuzier serius dengan agamanya, tetap rasional dan apa adanya menyerupai apa adanya ia sebelumnya. Kita doakan dia tidak kecewa dengan wajah massa tetapi terpukau dengan cinta Ilahi.
Saya teringat seorang Margaret Marcuse (Maryam Jameela), yang menentukan Islam bukan ikut-ikutan. Lalu dia bersyahadat sesudah membaca Al-Qur'an. Gadis keturunan Yahudi Jerman ini kesudahannya menikah dengan Muhammad Yunus Khan yang memberinya 5 anak. Maududi, ulama besar itu memberinya nama Maryam Jameela.
Maryam Jameela kemudian menjadi penulis dan cendekiawan yang serius, ia menulis begitu banyak buku untuk membela kepercayaan Islam. Ia hingga pada kesadaran yang sangat berpengaruh untuk bangkit tegak di hadapan anutan barat yang pada masa itu tahun-tahun 60-an masih belum terbuka.
Saya tidak membayangkan Deddy Corbuzier akan menjadi Maryam Jameela. Bahkan saya membayangkan dia tetap di layar beling dan memperkuat posisinya sebagai host bagi acara-acara TV yang bermutu alasannya ialah hal itu makin langka. Sudah benar dia di situ.
Sambil mempelajari agama Islam, saya berharap Deddy Corbuzier akan menampilkan wajah lain Islam yang belum tampak. Sesuatu yang juga langka. Islam hari ini, tidaklah gampang dipegang dan apalagi dibela. Tapi bukan berarti bagi orang tertentu itu sulit.
Maka, seraya mengucapkan selamat tiba kepada Deddy Corbuzier dengan penuh sukacita kita menyambutnya, biar kehadiran dia akan memberi INDONESIA kerukunan beragama yang lebih baik. Semoga suka-cita kita membesarkan jiwanya.
Memilih iman, bukankah insiden sosial. Tapi insiden yang sangat personal. Tapi, bagi Deddy Corbuzier ia memberi nilai sosial pada insiden ini. Sampai kita mendengar ada yang merasa takut ini tersebar. Dan sudah begitu sering kita dengar.
Bangsa ini memang tidak terbiasa mempunyai pilihan pribadi. Dan sering kurang menghormati pilihan pribadi. Iklim memberi ruang pada pilihan langsung bekerjsama harus dibuka. Asalkan ia dilakukan secara serius dan cukup umur publik harus terbiasa menerima. Bukan pilihan konyol.
Bangsa kita harus bergerak menjadi bangsa dengan banyak pilihan, dengan membiasakan inisiatif, penemuan dan kreatifitas bukan komunalitas yang membebek dan mengekor. Lalu kita harus terbiasa dengan pilihan kita jangan lari kalau ada duduk kasus diserahkan kepada massa.
Inilah catatan kecil untuk Deddy Corbuzier biar Allah SWT memudahkan jalannya dan menunjukkan kekuatan untuk menempuh segala konsekwensi iman-nya. Barokallahu fikum.
(Twitter @Fahrihamzah 20/6/2019)
[Video Fahri Hamzah di Hitam Putih Deddy Corbuzier]
sumber PORTAL ISLAM