Catatan Bpptkg Soal Kegiatan Merapi Sepekan Terakhir

Catatan BPPTKG Soal Aktivitas Merapi Sepekan TerakhirFoto: Antara Foto

Sleman -Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merangkum acara Gunung Merapi selama sepekan terakhir. Tercatat Merapi mengalami satu kali guguran awan panas pada Kamis 7 Januari 2019 petang.

Berdasarkan laporan acara Merapi tanggal 1-7 Februari 2019, hasil pengamatan secara visual cuaca cerah terjadi pada pagi dan malam hari, siang dan sore hari berkabut. Asap teramati berwarna putih, tebal, dengan tekanan gas lemah. Tinggi maksimum 150 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada 3 Februari 2019.

"Analisis morfologi menurut foto dari sektor tenggara tidak mengatakan adanya perubahan morfologi. Volume kubah lava relatif tetap dengan data ahad sebelumnya. Sebagian besar ekstrusi lava yang terjadi eksklusif gugur ke hulu Kali Gendol," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melalui keterangan tertulisnya, Jumat (8/2/2019).

Selanjutnya, teramati awan panas guguran terjadi pada tanggal 7 Februari 2019 ke arah Kali Gendol. Awan panas guguran terjadi pada pukul 18.28 WIB, jarak luncur 2.000 meter, amplitudo 70 mm dan durasi 215 detik.

"Dalam ahad ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 1 kali gempa Awanpanas (PF), 25 kali gempa Hembusan (DG), 2 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 4 kali gempa Fase Banyak (MP), 377 kali gempa Guguran (RF), 11 kali gempa Low Frekuensi (LF) dan 7 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada ahad ini lebih tinggi dari ahad sebelumnya," terperinci Hanik.

Sedangkan untuk deformasi Merapi yang dipantau dengan memakai EDM dan GPS pada ahad ini tidak mengatakan perubahan yang signifikan.

Kemudian untuk Emisi SO2, pengukuran DOAS (Differential Optical Absorption Spectroscopy) hingga tanggal 12 Januari 2019 menghasilkan nilai rata-rata emisi SO2 puncak Merapi sebesar 89,57 ton/day, masih dalam kisaran normal.

"Terkait hujan dan lahar, pada ahad ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 50 mm/jam selama 30 menit di Pos Babadan pada 1 Februari 2019. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan pedoman di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," lanjut Hanik.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa kubah lava dikala ini dalam kondisi stabil dengan laju pertumbuhan yang masih relatif rendah. Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi dan ditetapkan dalam tingkat acara Waspada.

BPPTKG merekomendasikan radius 3 km dari puncak Merapi biar dikosongkan dari acara penduduk dan pendakian.

"Sehubungan dengan sudah terjadinya beberapa kali awan panas dengan jarak luncur yang semakin besar, maka masyarakat di sekitar alur Kali Gendol biar meningkatkan kewaspadaan. Guguran lava dan awan panas berpotensi mengakibatkan hujan abu. Masyarakat di sekitar diimbau untuk mengantisipasi gangguan tanggapan bubuk vulkanik," terang Hanik.

"Masyarakat biar meragukan ancaman lahar terutama dikala terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan acara Gunung Merapi yang signifikan maka status acara Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," imbuhnya.



Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel