Bpptg Soal Awan Panas Gunung Merapi Siang Ini: Kecil, Masih Aman

BPPTG Soal Awan Panas Gunung Merapi Siang Ini: Kecil, Masih AmanKepala BPPTKG, Hanik Humaida. Foto: Usman Hadi/detikcom

Yogyakarta -Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran siang tadi sekitar pukul 11.24 WIB. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, membuktikan awan panas yang terjadi masih tergolong kecil.

"Bahwa tadi terjadi awan panas dengan jarak luncur 1.100 meter ya. Kaprikornus ini termasuk awan panas yang kecil, artinya masih kurang dari rekomendasi yang kita sampaikan. Kaprikornus yang kita sampaikan kan (radius) tiga kilometer (harus steril dari manusia), jadi masih (aman)," jelasnya kepada wartawan di kantornya, Yogyakarta, Senin (25/2/2019).


"Kemudian untuk rekomendasi masih sama ya, bahwa ini status masih waspada, jadi masih level II. Artinya masyarakat masih tenang, masih dapat melaksanakan acara ibarat biasa," ungkapnya. "Jadi sekali lagi ini masih awan panas kecil," sambungnya.

Hanik mengakui belakangan ini Merapi memang mengeluarkan awan panas guguran. BPPTKG mencatat sajak 29 Januari hingga 25 Februari 2019 sudah terjadi 13 kali awan panas guguran. Namun skalanya masih kecil alasannya ialah suplai magma dari dalam terbatas.


"Ini alasannya ialah suplai magmanya kini ini kecil sekali ya. Kaprikornus sudah berkali-kali kita sampaikan bahwa suplai magma kini ini kecil sekali ya. Sehingga ini yang menciptakan membisu sesudah (terjadi) awan panas kecil, sesudah membisu gres nanti muncul lagi," ujarnya.

Sementara tanggapan awan panas guguran, lanjut Hanik, hujan bubuk tipis terpantau terjadi di lereng Merapi yang berada wilayah Kabupaten Magelang. Tercatat sebagian wilayah Kecamatan Dukun di Kabupaten Magelang terdampak hujan bubuk tipis.

"Hujan bubuk itu tipis sekali ya, tipis sekali. (Hujan abu) hanya di sekitar Merapi saja, tidak signifikan, kecil sekali. Jangan dibilang hingga penerbangan ya, ini masih kecil. Saya sampaikan masih kecil, dan juga abunya tipis sekali sehingga hanya lokal saja," tutupnya.

Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel