Yang Terlupakan
Jakarta, Swamedium.com — Sidang MK sita perhatian. Polemik Demokrat dan Zulhas menaikan tensi atmosfer politik.
Gosip, fitnah, desas-desus, analisa amburadul, saling tuduh, sindir-sindiran, caci-maki, perkiraan berlebihan dan banyak sekali spekulasi menciptakan gaduh. Berisikkk…!! Eggi Sujana terlupakan. Sudah dua bulan beliau meringkuk di penjara Polda Metro Jaya.
The Last Mohicans. The Forgotten. Eggi Sujana kena pasal makar. Ancaman pidananya eksekusi mati atau penjara seumur hidup. Dia hanya dapat berdoa. Dzikir tak putus. Ngga dapat ke mana-mana. Mendekam dalam sel tikus. Jenuh dan bosan yaitu sajian hariannya.
Eggi Sujana sedikit terhibur sehabis Lieus Sungkharisma ditahan di sel maximum security nomor dua. Tepat di sebelah Eggi Sujana dipendam. Mereka makan sepiring mie berdua.
Mereka dapat tertawa berdua. Ada sobat ngobrol. Eggi Sujana kaget Lieus Sungkharisma makan cepat sekali. Dia heran sewaktu melihat Lieus Sungkharisma gulung matras dan beresin barang.
“Kok kaya mau pulang?,” tanya Eggi Sujana.
Dugaanya benar. Sehari sebelum lebaran, DR. Sufmi Dasco Ahmad atau biasa dipanggil Komandan Don Dasco menjamin penangguhan penahanan kepada Lieus Sungkharisma.
Lieus Sungkharisma masuk belakangan tapi keluar penjara duluan.
Eggi Sujana sendiri lagi. Sinar matanya meredum. Spirit melayu. Menurutnya, saban Jumat, semua tahanan tegang. Karena Jumat-Sabtu-Minggu tidak ada bezoekan.
“I knew that locking people up was paranormal – against normal, not beside it. Locks didn’t cure; they strangled,” kata Penulis Amerika Scott Westerfeld.
Wakil Ketua DPR-RI Fadli Zon sudah beri jaminan. Tim lawyer Eggi Sujana berusaha. Polisi tidak goyah. Pa Prabowo tidak lupa. Belakangan beliau tekan Komandan Don Dasco untuk segera mengupayakan penangguhan penahanan kepada Eggi Sujana.
sumber SwaMedium https://www.swamedium.com/2019/06/27/yang-terlupakan/