Jika Merapi Erupsi, Magelang Siap Tampung Warga Dari Boyolali

Jika Merapi Erupsi, Magelang Siap Tampung Warga dari BoyolaliFoto: Dok Humas Pemkab Magelang/detikcom

Magelang -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, menyatakan kesiapannya menampung pengungsi dari tiga desa wilayah Boyolali jikalau sewaktu-waktu Merapi erupsi. Nantinya warga dari Boyolali tersebut tetap akan dilayani dengan baik.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto menyampaikan pemkab selalu menunjukkan sosialisasi bagi warga masyarakat di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III tersebar di 19 desa. Untuk itu, pihaknya meminta warga supaya meningkatkan kewaspadaannya.

"Kami minta warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya, dengan keinginan masyarakat untuk hening dan melaksanakan langkah-langkah yang tepat," kata Edy di sela-sela Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Menghadapi Kemungkinan Erupsi Merapi di ruang Pusdalops Kantor BPBD Kabupaten Magelang, Selasa (19/2/2019).

Lebih lanjut, Edy menjelaskan, rapat koordinasi yang dilangsungkan tersebut sesui dengan protap yang ada. Jika ketika Merapi pada level II atau waspada ini, pemerintah selaku penyelenggara penanggulangan peristiwa melaksanakan persiapan.

"Protap kami memang begini, ketika pada level II atau waspada, itulah ketika dimana pemerintah, penyelengara pemerintahan ini, penyelenggaraan penanggulangan peristiwa ini melaksanakan persiapan. Persiapan apa dilakukan level II, di level III kita sudah mulai siap-siap untuk mengungsi, kemudian di level IV semuanya mengungsi. Makara rapat ini, rapat internal SKPD atau pihak-pihak yang bertanggungjawab sebagai penyelenggara penanganan bencana," tegasnya.

Menyinggung wacana adanya kemungkinan pengungsi dari Boyolali mencakup warga Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah alasannya yakni lokasinya berdekatan dengan Kabupaten Magelang, nantinya Pemkab Magelang siap menampungnya. Kendati BPBD Kabupaten Magelang belum mendapatkan data jumlah estimasi pengungsi dari tiga desa tersebut, namun prinsipnya siap menerima. Hal ini mengingat peristiwa tidak mengenal batas administrasi.

"Dari Boyolali, belum mengirimkan data kepada kami, tapi prinsipnya kami siap menampung mereka dari Tlogolele, dari Klakah, Jrakah. Ada tiga desa pada dasarnya, kita siapkan. Bencana itu kan tidak mengenal batas administrasi, oleh alasannya yakni itu pelayanannya pun tidak mengenal batas administrasi, mereka dari Boyolali, kita tidak terlampau mempermasalahkan itu, tiba ke Magelang kita layani," kata Edy.

Sementara itu, Bupati Magelang Zaenal Arifin memerintahkan, kepada seluruh sektor untuk melaksanakan verifikasi dan mendata ulang.

"Saya perintahkan kepada seluruh sektor yang ada ini (SKPD) untuk sanggup kembali, memverifikasi dan mendata ulang apa-apa saja yang belum. Tentunya, kita akan berusaha untuk melindungi yang terbaik untuk masyarakat," kata Zaenal kepada wartawan usai rakor tersebut.

Menyinggung wacana kemungkinan adanya pengungsi dari Boyolali, Zaenal memastikan akan membantunya. Hal ini alasannya yakni hidup saling gotong royong dan bersama-sama.

"Kita niscaya akan bantu dari manapun alasannya yakni pada prinsipnya, kita hidup bergotong royong gotong royong itu. Soal tunjangan biaya niscaya akan kita siapkan. Kalaupun ada dari warga lain, kami niscaya siapkan," tegasnya.

Ia menambahkan, ahad mendatang kembali dilakukan rapat koordinasi. Hal ini dilakukan untuk memfixkan yang sanggup dilakukan nantinya.

"Minggu depan kita lakukan rapat kembali berkoordinasi untuk memfixkan sehingga inilah yang akan kita lakukan," katanya.


Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel