Gol Bunuh Diri Saksi Tkn 01

melemahkan kesaksian Hairul Anas Suaidi yang pada Rabu dini hari kemudian bersaksi sebagai man Gol Bunuh Diri Saksi TKN 01

Jakarta, Swamedium.com — Hari ini sanggup dibilang Jum’at Mubarak bagi tim kuasa aturan BPN 02, kolam menerima durian runtuh saja. Pasalnya saksi yang dihadirkan TKN 01 ibarat melaksanakan “gol bunuh diri” saja, kesaksiannya bukannya membantah/melemahkan kesaksian Hairul Anas Suaidi yang pada Rabu dini hari kemudian bersaksi sebagai mantan caleg PBB yang sempat ikut pembinaan ToT yang diadakan oleh TKN 01. Nama saksi dari TKN 01 ini kebetulan sama “Anas”nya dengan saksi dari BPN 02. Tapi Anas yang ini ialah Anas Nasikhin, kader PKB, Manajemen Pengorganisasian Saksi. Supaya tidak bingung, Anas yang ini kita sebut saja “Anas01” sedangkan Hairul Anas Suaidi yang alumni ITB itu kita sebut “Anas02”.
 
Awalnya saksi sempat menyampaikan dirinya tidak tahu Anas02 ikut pembinaan yang dimaksud atau tidak, lantaran tidak ada nama Hairul Anas. Ternyata, pada daftar hadir paling bawah ada nama “Anas” dan sehabis di-crosscheck ternyata benar itu Hairul Anas Suaidi alias Anas02. Kemudian saksi memkonfirmasi bahwa Moeldoko, Ganjar Pranowo, dan Hasto Kristiyanto – nama-nama yang di sebut Anas02 sebagai pemateri di pembinaan itu – memang benar hadir, artinya Anas02 TIDAK BOHONG!
 
Saksi menyampaikan bahwa bahan ToT diberikan berupa link. Nah, ini malah makin memperjelas KEBENARAN yang disampaikan Anas02, benar bahwa ia punya file nya di laptop miliknya. Jaman kini sudah biasa bahan pembinaan ibarat itu, misalnya : pada 24 – 25 April kemudian saya mengikuti pelatihan/seminar di sebuah, hotel di Jogja, bahan pembinaan diberikan berupa link kemudian para akseptor tinggal men-download bahan dari semua pembicara dalam 2 hari. Link valid hanya hingga 26 April, alias sehari sehabis pembinaan usai. Wajar, lantaran itu pembinaan berbayar. Jadi, kalau misalkan kini link pembinaan ToT yang diikuti Anas02 juga sudah tidak ada, masuk akal pula, lantaran itu pembinaan yang semestinya sangat terbatas. Sekali lagi, kalau bahan pembinaan diberikan dalam bentuk link yang sanggup dibuka dan akseptor tinggal mendownload, itu makin menerangkan bahwa apa yang dipaparkan Anas02 di sidang MK ialah benar. Cukup beralasan ia punya soft file-nya, lantaran ia peserta. Kata saksi diberikan “alamat”, maksudnya URL link-nya.
 
Diksi saksi Anas01 ini banyak berubah-ubah. Tidak terang ia sebagai apa dalam pembinaan ToT itu : sebagai panitia penyelenggara, atau sebagai pemateri/pemakalah? Saksi sempat ditanya hakim: “apakah ada pejabat Pemerintah yang hadir?”. Dijawab “tidak ada”. Lalu Pengacara BPN 02 bertanya : apa saksi tahu jabatan Moeldoko di pemerintahan, saksi Anas01 menjawab “tidak tahu”. Dia hanya tahu Moeldoko orang TKN dan mantan Panglima TNI. Padahal katanya ia ialah panitia program tersebut yang bertugas mengirimkan ajakan ke pemateri. Masa iya sih, TIDAK TAHU jabatan pemateri di Pemerintahan?! Saya aja yang bukan pendukung 01 hafal apa jabatan Moeldoko di istana. Saksi juga mengaku mengundang Ganjar Pranowo bukan sebagai gubernur tapi sebagai senior untuk membuatkan pengalaman ketika pemilukada sebelumnya. Senior?! Padahal saksi ialah staf PKB di DPR, sedangkan Ganjar orang PDIP, bikin ngakak saja saksi ini.
By the way, kalau dikaitkan dengan keterangan Anas02 yang menceritakan bahwa Ganjar yang menyampaikan “Aparat dihentikan netral, percuma kalau pegawanegeri netral”, berarti…, tips/sharing yang disampaikan Ganjar menurut ….??? Aah…, sudahlah…
 
Lucunya lagi, Saksi juga tidak paham arti kata “motivator”, padahal judul pembinaan mengandung kata “Memotivasi … ”. Dia ditanyakan siapa motivator yang hadir dan menjadi pemateri, tapi saksi membisu saja. Karena terus membisu saja, ditanya lagi “Anda ngerti kan arti motivator?”, masih juga diam. Akhirnya pengacara BPN 02 menyampaikan “Padahal ini ToT judulnya “Memotivasi” … “.
 
Jawaban saksi Anas01 ini juga berputar-putar. Ketika ditanya dana untuk pelatihan, awalnya menjawab biasanya patungan. Tapi ketika ditanya lagi program tersebut siapa yang membiayai, barulah ia menyampaikan TKN 01. Nah lho! Kayaknya kubu sebelah kena tulah alias kuwalat nih, lantaran pada Selasa malam kemudian mereka mencecar saksi-saksi dari BPN 02 dengan pertanyaan yang sama, hingga ditegur hakim MK, alasannya “kami ingin menguji konsistensi balasan saksi”. Sekarang, saksi mereka sendiri yang tidak konsisten. Mungkin belum di-briefing balasan apa yang harus diberikan. Sampai jadinya hakim menyampaikan pada pengacara 02 : “Ya sudah gak usah dipaksakan bertanya kalau ia gak ngerti”. Alamaaakk…, dapat dipercaya saksi mencurigai nih.
 
Intinya kesaksian saksi dari TKN 01 hari ini malah “menelanjangi” kubunya sendiri. Memang tidak gampang kalau harus KONSISTEN BERBOHONG atau menunjukkan balasan yang direka-reka, apalagi kalau dilakukan di ruang sidang, secara psikis tadi sudah disumpah secara agama, belum lagi pertanyaan pengacara BPN 02 sanggup jadi tak terduga, tak ibarat balasan yang sudah dipersiapkan. You can fool some peoples all the time or you can fool all peoples at a certain time, but you cannot fool all peoples for all the time. Seperti yang selalu saya yakini : TIDAK ADA KEBOHONGAN YANG SEMPURNA. Wong Jowo bilang “Gusti Allah mboten sare” (Tuhan Allah tidak tidur). Pada saatnya akan terbongkar sendiri sesuatu yang coba ditutupi.
 
Menjelang sholat Jum’at sidang di skors, namun pengacara BPN 02 meminta biar saksi jangan hingga bertemu tim kuasa aturan TKN 01 atau pihak yang terkait lainnya, biar benar-benar dijaga selama sholat Jumat. Sebab…, kalau hingga mereka sempat berkoordinasi selama jeda waktu sholat Jumat dan makan siang, wah sanggup di-briefing habis tuh saksi. Bisa-bisa ia harus menghafal skenario jawaban.
 
Yang jelas, saya lebih percaya saksi Anas02. Dia berani menampilkan slide-slide bahan presentasi, kalau ia ngarang, niscaya berat sekali resikonya. Lagi pula, pada ketika ia bersaksi di ruang sidang ada Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Tim Hukum TKN 01. Juga ada Arteria Dahlan, politisi PDIP, ada juga Arsul Sani dari PPP. Kalau kesaksian Anas02 bohong, malam itu juga mereka sanggup pribadi membantah dan menyatakan keberatan lantaran semua yang disampaikan ialah tidak benar. Buktinya, yang ada justru pernyataan menyayangkan kenapa bahan itu disampaikan di ruang sidang MK, atau sekedar balasan “ngeles” bahwa itu hanya taktik kampanye saja, bahwa itu ialah langkah mengantisipasi kecurangan, dll. Artinya secara tak pribadi bahan pembinaan ToT yang ditunjukkan Anas02 itu ialah BENAR adanya.
 
Selamat menikmati tontonan hari Jumat ini. Lumayan sanggup mengundang tawa. Setidaknya, publik jadi tahu siapa yang JUJUR dan berkata BENAR, serta siapa yang mencoba membantah kebenaran itu tapi malah jadi blunder. (*)



sumber SwaMedium https://www.swamedium.com/2019/06/21/gol-bunuh-diri-saksi-tkn-01/

Sumber https://www.2019gantipresiden.org

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel