Koperasi Harus Bisa Bertransformasi Di Kala Revolusi Industri 4.0

Koperasi Harus Mampu Bertransformasi di Era Revolusi Industri 4.0Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof. Rully Indrawan di jadwal Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-72 tingkat Provinsi Daerah spesial Yogyakarta (Dok. Kemenkop UKM)

Jakarta -

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Indrawan menegaskan, bahwa tantangan gres koperasi tak sekadar cara berbisnis di kurun digital, melainkan juga mengubah mindset dalam sistem tata kelola secara menyeluruh.

"Koperasi harus melaksanakan reformasi total biar bisa melewati kurun revolusi industri 4.0. Koperasi harus bisa menyesuaikan diri dan bertransformasi secara dinamis," ucap Rully pada jadwal penyerahan penghargaan Koperasi Berprestasi dalam rangka Hari Koperasi Tingkat Provinsi DI Yogyakarta, Kamis (25/7/2019).

Rully menambahkan, koperasi juga harus kreatif dan inovatif dalam menjalankan taktik bisnisnya. Menurutnya, teknologi bisa dijadikan sebagai alat koperasi dalam menerapkan taktik efisiensi perjuangan dan sanggup meningkatkan daya saing.

"Harus sudah berbagi aplikasi-aplikasi, termasuk aplikasi pelayanan anggota dan bisnis, untuk meningkatkan kinerja usahanya. Saat ini, RAT sudah bisa dilakukan secara online. Artinya, dengan anggota koperasi yang mencapai ratusan ribu orang, berapa anggaran yang bisa dihemat dan bisa dialokasikan untuk pengembangan usaha," ujar Rully.

Dengan begitu, lanjut Rully, koperasi akan bisa menjawab tantangan zaman dan bisa bersaing dengan sektor perjuangan lainnya. Dia mengakui, jumlah koperasi dalam lima tahun terakhir memang mengalami penurunan secara signifikan. Namun, hal itu terjadi alasannya ialah Kemenkop dan UKM menggulirkan jadwal Reformasi Total Koperasi, di mana ke depan hanya akan ada koperasi yang berkualitas.

"Koperasi ketika ini sudah banyak yang bermetamorfosis besar dan masuk ke sektor-sektor perjuangan modern. Kita tidak lagi bicara kuantitas, melainkan kualitas. Kalau ada koperasi yang sudah tidak aktif, ya akan kita bubarkan. Itulah fenomena yang terjadi dalam lima tahun terakhir," terang Rully yang menyebutkan bahwa jumlah koperasi yang aktif di Indonesia sebanyak 126 ribu koperasi.

Rully meyakini, bahwa jadwal re-branding dan menampilkan gambaran gres bagi koperasi akan membuahkan hasil, khususnya di kalangan generasi milenial. "Kita terus membangun gambaran gres koperasi yang selama ini masih dianggap jadul. Saatnya membangun generasi baru," kata Rully lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Rully juga menyaksikan penyerahan penghargaan Koperasi Berprestasi di Provinsi DI Yogyakarta. Di antaranya, KSP Credit Union Dharma Bakti, Koperasi Pegawai Republik Indonesia Mapan Sejahtera UNY (koperadi konsumen), KUD Sedyo Rahayu (koperasi produsen), Koperasi Karyawan PT Medaridoteks (koperasi pemasaran), dan Koperasi Karlisna (koperasi jasa).

Koperasi Harus Mampu Bertransformasi di Era Revolusi Industri 4.0

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof. Rully Indrawan menunjukkan sambutan sekaligus melaunching PLUT Sleman, "Sleman Mart" & Sistem "Satu Data" bersama Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo dan Sekretaris Daerah DIY Ir. Gatot Saptadi dalam jadwal Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-72 tingkat Provinsi Daerah spesial Yogyakarta (Dok. Kemenkop UKM)

Sementara Bupati Sleman Sri Purnomo menjelaskan, pihaknya terus berupaya mengangkat image koperasi di tengah masyarakat. Bahkan, mengenalkan koperasi di kalangan masyarakat kelas menengah dan atas.

"Tak hanya itu, kita juga akan terus membuka peluang jalinan perjuangan di antara koperasi, khususnya di Yogyakarta. Yang jelas, koperasi itu bukan bisnis ecek-ecek," ucap Sri Purnomo.

Di samping itu, kata Sri Purnomo, pihaknya juga mengenalkan perkoperasian untuk kalangan usia dini menyerupai PAUD dan TK. "Jadi, ketika mereka beranjak cukup umur atau masa SMA, sudah paham dan mengerti wacana sistem ekonomi berjulukan koperasi," katanya.

Sri Purnomo memaparkan, ketika ini jumlah koperasi di Sleman sebanyak 415 koperasi, dan sudah masuk kategori koperasi elok dan sehat. "Dari jumlah itu, 48% di antaranya merupakan koperasi sektor riil, sedangkan 52% koperasi simpan pinjam. Kita juga gres saja me-launching aplikasi satu data UMKM, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUKM, dan Sleman Mart. Khusus Sleman Mart, merupakan portal pemasaran online yang dikelola koperasi," pungkas Sri Purnomo.



Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel